Beragam Jenis Alat Penambat, Membuat Kapal Raksasa Berlabuh Tenang
ShippingCargo— Masih penasaran bagaimana kapal raksasa bisa berlabuh tenang di tengah lautan luas? Jawabannya terletak pada "kaki-kaki" baja yang kokoh, alias alat-alat penambat yang memastikan kapalnya tetap pada tempatnya.
Menurut situs resmi Velasco Indonesia, terdapat empat jenis mooring atau tambatan kapal yang umum digunakan, yaitu:
• Spread Mooring: Jenis paling sederhana, di mana jangkar diturunkan di beberapa titik di sekitar kapal untuk mendistribusikan gaya penahan.
• Turret Mooring: Dirancang khusus untuk kapal tanker dan FPSO, di mana tambatan terpusat pada turret di haluan kapal.
• Tower Mooring: Sistem kompleks yang menggunakan struktur menara tinggi untuk menopang tambatan, memungkinkan kapal berputar bebas di sekitar menara.
• Buoy Mooring: Kapal ditambatkan ke pelampung besar yang mengapung di permukaan air.
Komponen Kunci Alat Penambat
Di balik empat jenis mooring tersebut, terdapat beberapa komponen kunci yang bekerja sama untuk memastikan keefektifan alat penambat, yaitu:
•Tali Tambat: Terbuat dari berbagai bahan, mulai dari tali kawat baja yang super kuat hingga tali tambat serat alami atau sintetis. Tali-tali ini menghubungkan jangkar dengan bollard (tiang tambat) di dermaga, menahan kapal agar tidak terombang-ambing.
•Jangkar & Rantai Jangkar: Jangkar berfungsi sebagai cakar yang mencengkeram dasar laut, dihubungkan dengan rantai ke kapal agar bisa ditarik.
•Chain Stopper: Alat ini mengunci dan menahan rantai agar tidak terulur saat tekanan air meninggi atau laut tidak tenang, memberikan keamanan ekstra saat kapal berlabuh di kondisi menantang.
•Windlass: Digunakan untuk mengangkat jangkar raksasa dari dasar laut dengan mudah dan efisien, membantu proses penambatan dan pelepasan jangkar.
Kombinasi alat-alat penambat ini memastikan keamanan dan stabilitas kapal saat berlabuh. Kecanggihan teknologi maritim itu menopang aktivitas kapal di lautan luas.(*)