Insiden Kapal Evergreen di Callao: 50 Kontainer Jatuh ke Laut, Pelabuhan Sempat Ditutup

ShippingCargo.co.id—Operasi di Pelabuhan Callao, Peru, kembali dibuka pada Jumat sore, 1 Agustus, setelah sempat ditangguhkan menyusul insiden jatuhnya puluhan kontainer dari kapal milik Evergreen. Otoritas pelabuhan menyatakan penghentian sementara itu dilakukan sebagai langkah pencegahan akibat kabut tebal yang menyulitkan visibilitas untuk mengevakuasi kontainer yang mengapung di teluk.
Kapal kontainer berbendera Taiwan, Ever Lunar (103.891 dwt), yang datang dari Buenaventura, Kolombia, saat itu sedang berlabuh di luar jalur pelayaran utama sambil menunggu giliran sandar. Kapal buatan 2015 ini memiliki kapasitas angkut 8.500 TEU dan dilaporkan membawa sekitar 7.000 kontainer.
Menurut pernyataan resmi dari Evergreen Marine, kapal secara tiba-tiba mengalami "rolling hebat" sekitar pukul 09.40 pagi waktu setempat. Gelombang kuat diduga menjadi penyebab utama, yang kemungkinan dipicu oleh kombinasi cuaca musim dingin ekstrem di Amerika Selatan, gelombang laut tak terduga, serta dampak tidak langsung dari tsunami yang disebabkan gempa di Rusia. Mengutip Maritime Executive, Pemerintah Peru sendiri sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Akibat guncangan tersebut, sekitar 50 kontainer jatuh ke laut. Tidak ada korban jiwa atau cedera dilaporkan dari awak kapal. Otoritas pelabuhan menyatakan tidak ada indikasi bahwa kontainer yang jatuh membawa muatan berbahaya. Namun, gambar yang beredar di media menunjukkan muatan berupa plastik dan barang elektronik mengapung di sekitar teluk.
Selama proses penanganan, seluruh aktivitas pelabuhan—termasuk lalu lintas kapal niaga, pengisian bahan bakar, kegiatan menyelam, perikanan, dan rekreasi—dihentikan total. Otoritas kembali membuka pelabuhan sekitar pukul 16.00 waktu setempat setelah tim patroli dan kapal tunda menandai lokasi keberadaan kontainer.
Proses pengangkatan kontainer dijadwalkan dilakukan oleh kapal tunda yang dikontrak oleh pihak asuransi Evergreen. Investigasi awal akan difokuskan pada kemungkinan kegagalan sistem pengikat (lashing) yang diduga menjadi salah satu penyebab utama jatuhnya kontainer.
Ini merupakan insiden kedua dalam beberapa hari terakhir di kawasan Amerika Selatan. Sebelumnya, pada 29 Juli, kapal Ever Feat dengan kapasitas 12.000 TEU mengalami keruntuhan tumpukan kontainer saat berlayar dari Brasil menuju Montevideo, Uruguay, juga karena cuaca buruk.
Meski cuaca musim dingin menjadi tantangan tahunan di beberapa jalur pelayaran dunia—seperti saat insiden serupa terjadi di Tanjung Harapan, Afrika Selatan tahun lalu—data dari World Shipping Council menunjukkan bahwa secara keseluruhan, jumlah kontainer yang hilang di laut terus menurun dan mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.