Home > Kebijakan

Indonesia Perkuat Logistik Nasional Lewat Penerapan NLE di 46 Pelabuhan

NLE merupakan inisiatif strategis lintas kementerian yang dimulai melalui Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020.
Logistik jadi proses penting. Sumber: Freepik
Logistik jadi proses penting. Sumber: Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Pemerintah Indonesia terus menggenjot efisiensi biaya logistik nasional melalui perluasan implementasi National Logistics Ecosystem (NLE). Platform digital terintegrasi ini mencakup seluruh proses logistik, mulai dari kedatangan kapal hingga pengiriman barang ke gudang atau pabrik. NLE berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung1 oleh sistem teknologi informasi yang menghubungkan sistem logistik yang telah ada.

Hingga awal 2025, NLE telah diterapkan di 46 pelabuhan dan 6 bandara di seluruh Indonesia, termasuk pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Makassar, dan Bitung. NLE merupakan inisiatif strategis lintas kementerian yang dimulai melalui Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020.

Sistem ini menyatukan layanan perizinan, pengangkutan, kepabeanan, dan tata ruang kepelabuhanan dalam satu platform terintegrasi, melibatkan lebih dari 15 kementerian/lembaga, 50+ platform logistik, serta didukung BUMN seperti Pelindo dan Angkasa Pura, per instagram resmi Ditjen Hubla.

Penerapan NLE diharapkan dapat mempercepat proses ekspor-impor dan mengurangi biaya logistik. Selain itu, NLE juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional dan iklim investasi Indonesia. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menegaskan bahwa NLE menjadi pilar penting dalam memperlancar arus ekspor-impor serta menekan biaya logistik, yang menurut data 2021 masih mencapai 23,5% dari PDB. "Dengan NLE, kita menyederhanakan proses bisnis, mempercepat pelayanan, dan mengurangi biaya tersembunyi di pelabuhan," ujarnya. pada 2023 silam.

Dampak NLE telah terasa di 2025, antara lain dalam digitalisasi dokumen seperti Delivery Order Online (234.751 dokumen) dan Surat Penyerahan Peti Kemas (861.462 dokumen), serta penghematan waktu dan biaya logistik antarwilayah. Untuk kedepannya, NLE akan terus diperluas.

Pada piloting Stranas PK Tahun 2025-2026, terdapat 9 penambahan pelabuhan yang akan menerapkan NLE, di antaranya: Sangatta, Bontang, Pekanbaru, Talangduku, Patimban, Meulaboh, Amurang, Tarakan, dan Ternate. Selain itu, NLE juga akan diperluas ke 34 pelabuhan dan 12 bandara tambahan lainnya di luar daftar tersebut.

Pemerintah berharap NLE tidak hanya mengurangi biaya logistik, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lewat penguatan konektivitas dan sinergi antar-lembaga. “NLE adalah wujud reformasi logistik nasional yang menyatukan sektor publik dan swasta dalam satu ekosistem digital,” tutup eks Menhub Budi Karya Sumadi.

× Image