Indonesia Manfaatkan Momentum BRICS dan CPTPP Hadapi Tekanan Tarif AS

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Pemerintah Indonesia mempercepat langkah diversifikasi pasar ekspor sebagai respons strategis terhadap tekanan tarif dagang dari Amerika Serikat. Salah satu fokus utama adalah memanfaatkan aliansi ekonomi BRICS—yang kini mencakup lebih dari 31% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia—dan keanggotaan dalam blok perdagangan Trans-Pasifik (CPTPP).
“Indonesia baru masuk ke BRICS dan ini membuka akses pasar baru. Termasuk melalui CPTPP ke negara-negara seperti Inggris, Meksiko, dan wilayah Amerika Latin lainnya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (25/4/2025).
Dengan total PDB kolektif senilai 26,03 triliun dolar AS pada 2022, BRICS mencakup negara-negara ekonomi utama seperti China (18,1 triliun), India (3,3 triliun), Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan. Aliansi ini juga mewakili 41% populasi dunia dan menyumbang 16% dari total perdagangan global—menjadi kekuatan ekonomi yang makin dominan di tengah bergesernya lanskap geopolitik perdagangan internasional, per Republika.
Airlangga menekankan bahwa ekspansi pasar ekspor ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing industri nasional. Selain BRICS dan CPTPP, pemerintah juga mempercepat penyelesaian perjanjian IEU-CEPA dengan Uni Eropa.
Dalam lawatannya ke Washington DC, pemerintah mengajukan proposal kerja sama strategis kepada AS dalam lima bidang: energi, ekspor, deregulasi, rantai pasok strategis, dan kolaborasi ilmu pengetahuan.
“Dialog teknis lanjutan akan dilakukan dalam dua minggu ke depan. Kita adalah salah satu negara pertama yang merespons aktif, dan ini bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia,” tambah Airlangga.
Dengan bergabungnya ke BRICS dan upaya memperluas akses pasar, Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam peta perdagangan global yang kian kompetitif.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.