ShippingCargo.co.id, Jakarta —Sering lihat lampu warna-warni di kapal lalu mikir itu cuma hiasan? Ternyata salah besar! Lampu-lampu itu bukan buat gaya-gayaan, tapi punya fungsi vital dalam keselamatan pelayaran.

Mereka disebut lampu navigasi kapal. Lampu-lampu ini jadi bagian penting dari regulasi keselamatan laut internasional seperti COLREGS 1972 yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO).

Lampu navigasi membantu kapal saling memberi tahu arah, posisi, dan status operasional mereka, terutama saat malam hari, cuaca buruk, atau visibilitas terbatas. Tujuannya jelas: mencegah tabrakan.

Per situs resmi Ditjen Hubla, ada empat jenis lampu navigasi. Berikut jenisnya:

???? Lampu Merah

• Sidelight Kiri (Port Side): Menandakan sisi kiri kapal.
• Dangerous Cargo Light: Berkedip 360° saat kapal sedang memuat barang berbahaya.
• Not Under Command Light: Dua lampu merah vertikal menandakan kapal tidak bisa dikendalikan.

???? Lampu Hijau

• Sidelight Kanan (Starboard Side): Menandakan sisi kanan kapal.
• Immigration Light: Menandakan kapal sedang dalam proses pemeriksaan imigrasi di perairan negara tertentu.

???? Lampu Kuning

• Towing Light: Menandakan kapal sedang menarik kapal lain, biasanya dipasang di buritan agar terlihat dari belakang.

⚪ Lampu Putih

• Masthead Light: Dipasang di tiang depan dan belakang kapal, terlihat hingga 5 mil laut.
• Sternlight: Dipasang di belakang kapal, menunjukkan buritan kapal.
• Anchorlight: Menandakan kapal sedang berlabuh, biasanya ada di haluan dan buritan.

Lampu Navigasi kapal punya fungsi penting mengingat pelayaran sendiri bukan sekadar soal mesin dan muatan, tapi juga komunikasi visual di laut terbuka. Semua kapal dari negara mana pun paham "bahasa" lampu ini, dan itu menyelamatkan nyawa serta mencegah kecelakaan besar.

Jadi, sekarang kalau lihat lampu di kapal, udah tahu dong artinya! ????????