Home > Shipping

Harga Minyak dan Komoditas Global Anjlok, Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Jadi Pemicu

Efek perang dagang cukup signifikan.
Tiongkok balik berikan tarif tinggi ke AS, perang dagang di ambang batas. Sumber:Freepik
Tiongkok balik berikan tarif tinggi ke AS, perang dagang di ambang batas. Sumber:Freepik



ShippingCargo.co.id, Jakarta—Pasar komoditas global terguncang setelah Tiongkok membalas kebijakan tarif tinggi Presiden AS Donald Trump dengan mengenakan bea masuk 34% untuk seluruh produk asal AS. Dampaknya langsung terasa: harga minyak anjlok hampir 8%, sementara tembaga, kedelai, dan logam dasar lainnya juga mengalami penurunan tajam.

Harga minyak mentah Brent jatuh sebesar 6,46% menjadi USD 65,63 per barel. West Texas Intermediate (WTI) sendiri ikut turun 7,36% ke angka USD 62,09* — level terendah sejak masa awal pandemi COVID-19 pada 2021.

Ketegangan ini mendorong kekhawatiran akan perang dagang global yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan terhadap energi serta bahan baku penting lainnya.Tiongkok sebagai pembeli utama kedelai dunia juga memangkas permintaan dari AS, dan segera mengalihkan pasokan ke Brasil, membuat harga kedelai di Chicago turun 3,4% menjadi USD 9,77 per gantang, terendah sejak Desember lalu.

Di sektor logam, tembaga di London Metal Exchange turun 3%, penurunan harian terbesar sejak awal pandemi. Sementara itu, aluminium turut melemah ke level terendah sejak September, per gCaptain.

AS memang tidak mengenakan tarif pada sektor energi dalam kebijakan terbarunya, namun langkah Tiongkok meliputi seluruh produk AS, termasuk kemungkinan pembatasan ekspor rare earth. Sebagai eksportir utama LNG dan minyak mentah, AS berpotensi kehilangan pasar energi strategisnya di Asia.

Dari sisi logistik dan perdagangan global, konflik tarif ini berpotensi memicu disrupsi rantai pasok, mengubah arus perdagangan, dan memperbesar biaya distribusi lintas negara — kondisi yang perlu dicermati oleh pelaku industri logistik dan ekspor-impor di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

× Image