Aliansi Pembeli ZEMBA Luncurkan Tender Besar Dukung Kontainer E-Fuel

ShippingCargo.co.id, Jakarta – Aliansi Pembeli ZEMBA (Zero Emission Maritime Buyers Alliance) telah resmi membuka tender kedua mereka yang lebih besar, kali ini mewajibkan penggunaan bahan bakar elektronik (e-fuel). Langkah ini dilakukan seiring dengan dimulainya kontrak pertama yang diberikan kepada Hapag-Lloyd untuk layanan pengiriman rendah emisi yang akan berlangsung pada tahun 2025 hingga 2026.
Inisiatif yang difasilitasi oleh Aspen Institute ini bertujuan membangun permintaan dengan menggabungkan kebutuhan pengiriman dari anggota yang terdiri dari lebih dari 40 merek manufaktur dan konsumen terkemuka. ZEMBA yang didirikan pada tahun 2023 untuk mendorong dekarbonisasi dalam industri pelayaran, tercata punya banyak klien papan atas, termasuk Ikea, Nike, Levi Strauss, dan Electrolux. Aliansi ini meluncurkan tender pertama mereka pada tahun 2024 dengan tujuan mempercepat penerapan komersial pengiriman bertenaga energi bersih. Dengan menggabungkan permintaan, mereka memungkinkan skala ekonomi dan mendorong industri pelayaran serta bahan bakar untuk melanjutkan inisiatif mereka.
Dalam tender pertama, merek-merek terkenal seperti Amazon, Patagonia, Bauhaus, New Balance, Nike, REI, dan lainnya sepakat untuk membeli lebih dari satu miliar mil TEU pada rute antara Singapura dan Rotterdam pada tahun 2025 dan 2026. Hapag-Lloyd sebagai pemenang tender setuju untuk menyediakan layanan biomethane berbasis limbah yang disertifikasi secara independen.
Tender kedua yang diluncurkan hari ini dan menerima proposal hingga musim semi 2025 berfokus pada e-fuel. ZEMBA melaporkan pada Oktober 2024 bahwa survei industri menemukan adanya pasokan yang cukup untuk e-metanol dan kapal yang mampu menggunakan e-metanol di segmen kontainer untuk mendukung fokus ZEMBA pada penerapan e-fuel. Per Offshore Energy, ZEMBA mencatat bahwa banyak produsen masih berada pada tahap pra-keputusan investasi final (FID), menimbulkan keraguan apakah proyek-proyek tersebut akan memulai produksi sesuai jadwal yang diproyeksikan dan apakah kapal dual-fuel yang mampu menggunakan e-fuel akan benar-benar beroperasi dengan e-fuel tanpa mendorong permintaan.
Dengan tender kedua ini, ZEMBA bermaksud menggabungkan sekitar 86 miliar ton mil laut permintaan untuk pengurangan emisi yang terkait dengan pengiriman bertenaga e-fuel yang akan diterapkan mulai tahun 2027. Ini setara dengan 1,5 juta TEU yang diangkut melintasi Pasifik menggunakan e-fuel, dengan asumsi jarak patokan dari Shanghai ke Los Angeles, dan proyek ini memungkinkan perusahaan mengurangi sekitar 500.000 metrik ton emisi gas rumah kaca, tergantung pada detail komersial final.
"Mendapatkan pengiriman bertenaga e-fuel di perairan untuk pertama kalinya melalui pengadaan kolaboratif ini akan menjadi tonggak inovasi teknis dan komersial yang besar bagi sektor ini," kata Ingrid Irigoyen, Presiden dan CEO ZEMBA.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.