Home > News

Apindo Sambut Penghapusan Kuota Impor, Harapkan Efisiensi Izin

Apindo punya usul agar pemerintah beri insentif perusahaan yang prioritaskan produk lokal.
Ilustrasi proses impor-ekspor. Sumber: Freepik
Ilustrasi proses impor-ekspor. Sumber: Freepik

Shippingcargo.co.id, Jakarta—Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan harapannya agar langkah ini dibarengi dengan penyederhanaan proses perizinan impor. Tanggapan ini jelas menjadi simbol pergerakan ekonomi yang kian dinamis, seiring dengan rencana pemerintah menghapus kebijakan kuota impor.

Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo, Adhi Lukman, menyampaikan bahwa pelaku usaha mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang menilai kuota impor selama ini kerap menjadi hambatan dan hanya menguntungkan pihak tertentu. Kini, Kementerian Perdagangan tengah membentuk satuan tugas untuk menindaklanjuti arahan tersebut, dan Apindo berharap hasilnya akan mempermudah para pelaku usaha dalam mengakses bahan baku maupun barang modal.

“Kami berharap proses perizinan impor bisa lebih efisien dan tidak berbelit. Ini sangat penting bagi industri yang bergantung pada bahan baku impor,” ujar Adhi, seperti dilansir oleh Republika pada Selasa (15/4/2025).

Di sisi lain, Apindo juga mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan yang memprioritaskan penggunaan produk lokal, seperti insentif fiskal, pengurangan pajak, atau kemudahan dalam perizinan. Menurut Adhi, langkah ini sejalan dengan misi memperkuat industri dalam negeri tanpa harus menutup akses terhadap rantai pasok global.

Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa penghapusan kuota bukan berarti membuka kran impor seluas-luasnya. Fokus pada ketahanan dan kemandirian pangan tetap dipegang, dengan penghapusan kuota difokuskan pada sektor-sektor yang memang membutuhkan suplai dari luar negeri.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa kebijakan ini tidak akan mengorbankan industri nasional, melainkan untuk menciptakan sistem yang lebih terbuka namun tetap terukur—sebuah keseimbangan penting di tengah gejolak perdagangan global dan tekanan tarif dari mitra dagang seperti Amerika Serikat.

Langkah ini juga membawa implikasi bagi sektor logistik dan pelayaran, terutama dalam efisiensi arus barang di pelabuhan dan distribusi domestik.

× Image