Saham Perkapalan Kembali Melemah Setelah Pasar Global Terpukul

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Saham sektor perkapalan di New York kembali mengalami pelemahan pada Selasa (11/3) setelah reli singkat di pagi hari berbalik menjadi penurunan akibat aksi jual besar-besaran di pasar. Eskalasi perang dagang antara AS dan Kanada, terutama terkait tarif baja dan aluminium, menjadi salah satu faktor utama yang mengguncang pasar keuangan secara luas.
Meskipun sempat mengalami kenaikan awal, mayoritas saham perkapalan berakhir di zona merah mengikuti tren penurunan pasar secara keseluruhan. Hafnia, pemilik kapal tanker produk, menjadi salah satu yang mencatat kenaikan terbesar dengan 3,5%, diikuti oleh raksasa kapal tanker minyak mentah Frontline dengan 1,4%. Namun, kenaikan ini hanya bersifat koreksi setelah penurunan tajam pada hari sebelumnya, di mana Frontline sempat merosot lebih dari 8% dan Hafnia lebih dari 7%, per Trade Winds.
Di sektor kapal kontainer, Global Ship Lease berhasil mencatat kenaikan 2,1%, sementara mayoritas saham lainnya mengalami tekanan. DHT Holdings, spesialis Very Large Crude Carrier (VLCC), turun 0,6%, sementara Teekay Tankers dan International Seaways mengalami penurunan masing-masing 2,33% dan 2,4%.
Saham perusahaan kapal tanker produk juga mengalami pelemahan. Scorpio Tankers turun 2%, Torm asal Denmark merosot 3,4%, dan Ardmore Shipping kehilangan hampir 1%. Sementara itu, di sektor kapal kering, Star Bulk Carriers hanya turun tipis, sedangkan Genco Shipping & Trading turun 0,3%, dan Golden Ocean Group mengalami penurunan tajam 3,8%.
Penyebab utama tekanan pasar kali ini adalah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50% sebagai respons terhadap kebijakan Kanada yang mengenakan pajak pada ekspor listrik ke AS. Meskipun dampak langsung terhadap industri perkapalan belum terlihat jelas, eskalasi perang dagang ini semakin meningkatkan kekhawatiran investor terhadap potensi resesi di AS, yang berdampak pada aksi jual besar-besaran di bursa.
Penurunan saham perkapalan terjadi di tengah kejatuhan pasar saham secara keseluruhan. Pada hari Senin sebelumnya, Dow Jones Industrial Average anjlok 890 poin (2,1%), S&P 500 turun 2,7%, dan Nasdaq mengalami penurunan tajam 4%, yang merupakan kejatuhan terbesar sejak 2022. Dengan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat, investor di sektor perkapalan menghadapi tekanan besar dalam beberapa pekan mendatang.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.