Rotor Flettner, Solusi Logistik Maritim?
ShippingCargo.co.id, Jakarta — Pengiriman kontainer dunia sedang mengalami transformasi besar dengan penerapan teknologi energi angin untuk kapal komersial. Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah penggunaan rotor Flettner, silinder besar yang berputar di sumbu vertikal untuk memanfaatkan energi angin sebagai dorongan kapal.
Teknologi ini, yang pertama kali dikembangkan oleh insinyur Jerman Anton Flettner pada tahun 1920-an, kembali menjadi sorotan dalam upaya mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon di sektor maritim. Umumnya, teknologi ini ditemukan pada helikopter, seperti Kaman HH-43 Huskie yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada Perang Vietnam.
Dalam konteks logistik maritim, pemanfaatan energi angin ini sangat relevan, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan dan regulasi internasional yang semakin ketat. Beberapa perusahaan pelayaran telah melaporkan pengurangan konsumsi bahan bakar hingga 25% setelah mengadopsi Flettner rotors di kapal mereka. “Kami melihat potensi besar dalam teknologi ini untuk mencapai target nol emisi pada 2050,” ujar Dr. Johannes Mayer, seorang ahli kelautan dari European Maritime Institute, per Maritime Executive.
Baca Juga: IMSBC Code, Regulasi Kargo Curah Pelayaran
Salah satu keuntungan dari rotor Flettner adalah kemampuannya memanfaatkan berbagai arah angin. Di wilayah pesisir yang memiliki angin konstan, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi perjalanan kapal. Teknologi pendukung seperti turbin angin horizontal dan baterai skala grid juga mulai diintegrasikan ke dalam kapal modern untuk mempertahankan putaran silinder selama perjalanan. “Penggabungan beberapa teknologi akan menjadi kunci untuk menciptakan kapal dengan energi angin yang sepenuhnya mandiri,” tambah Mayer.
Meskipun terlihat menjanjikan, tantangan masih ada dalam penerapan teknologi ini secara luas. Salah satunya adalah biaya awal pemasangan yang relatif tinggi dan kebutuhan untuk mengadaptasi desain kapal yang sudah ada. Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan yang melaporkan keberhasilan pengurangan bahan bakar, adopsi teknologi ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Dari sudut pandang ekonomi, reformasi pengiriman kontainer dengan teknologi angin dapat memberikan keuntungan besar bagi perusahaan pelayaran. Selain mengurangi biaya operasional jangka panjang, inovasi ini juga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen yang semakin peduli dengan isu lingkungan. “Industri pelayaran perlu segera beradaptasi jika ingin tetap kompetitif di pasar global,” kata Sofia Andersen, analis industri dari GreenPort Consultancy.