Ribuan Bangkai Kapal Tua Jadi Ancaman Lingkungan Global
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Ribuan bangkai kapal tua yang tenggelam di berbagai lautan dunia kini menjadi ancaman lingkungan serius. Meskipun banyak dari kapal-kapal ini tenggelam puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu, risiko dari kebocoran bahan bakar minyak, polutan beracun, dan degradasi material kapal terus meningkat seiring berjalannya waktu. Jika dibiarkan, bangkai-bangkai kapal ini berpotensi merusak ekosistem laut dan kehidupan pesisir yang bergantung padanya. Ini bukan sekadar masalah sejarah, tetapi persoalan lingkungan hidup global yang membutuhkan perhatian mendesak.
Berdasarkan laporan The Maritime Executive, lebih dari 8.500 kapal tua berusia lebih dari 50 tahun saat ini tersebar di dasar laut. Banyak dari kapal tersebut membawa bahan bakar minyak yang masih tersimpan di dalam tangki mereka. Seiring waktu, korosi logam pada struktur kapal menyebabkan tangki bocor, melepaskan minyak ke perairan sekitar. Proses ini tidak hanya mencemari laut tetapi juga meracuni kehidupan laut, merusak terumbu karang, dan mengganggu perekonomian masyarakat pesisir yang bergantung pada perikanan. Contoh nyata adalah insiden bocornya minyak dari kapal-kapal era Perang Dunia II yang masih terjadi hingga hari ini.
Di Swedia, Badan Pengelolaan Laut dan Air Havochvatten telah memetakan ribuan bangkai kapal yang dianggap sebagai sumber ancaman lingkungan. Beberapa kapal tua ini juga membawa muatan beracun seperti bahan kimia dan logam berat. Apabila tidak ditangani, muatan tersebut dapat terlepas dan berdampak jangka panjang terhadap biodiversitas laut. Kebocoran beracun dari kapal karam dapat menyebar jauh melalui arus laut, merusak habitat alami ikan dan organisme laut kecil yang berperan penting dalam rantai makanan.
Penanganan masalah ini memerlukan kolaborasi global, karena dampak lingkungan dari bangkai kapal tua tidak mengenal batas negara. Upaya pembersihan dan pengamanan bangkai kapal membutuhkan teknologi canggih dan pendanaan besar. Negara-negara dengan jumlah bangkai kapal terbanyak perlu mengambil peran aktif dalam mengidentifikasi kapal berisiko tinggi dan melaksanakan tindakan preventif.
Ribuan bangkai kapal yang membisu di dasar laut bukan hanya saksi bisu sejarah, tetapi juga bom waktu bagi lingkungan laut. Demi menjaga keberlanjutan ekosistem laut global, sudah waktunya dunia bertindak bersama. Menunda penyelesaian masalah ini hanya akan memperburuk krisis lingkungan yang lebih besar di kemudian hari. Dengan upaya bersama, kita dapat menyelamatkan lautan dari ancaman laten ini sebelum terlambat.