Dominasi Tiongkok di Industri Galangan Kapal: Ancaman atau Peluang bagi ASEAN?
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah menunjukkan ambisi yang besar untuk mendominasi industri galangan kapal global. Negeri Tirai Bambu telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor kelautan, sehingga langkah-langkah ini tidak hanya menunjukkan ketekunan Tiongkok tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap pasar global.
Industri galangan kapal merupakan sektor strategis yang memberikan pengaruh besar terhadap perdagangan global. Dengan kontrol terhadap galangan kapal, suatu negara dapat memperkuat kemandirian ekonominya, mengamankan jalur suplai maritim, dan memperkuat posisinya dalam geopolitik. Tiongkok memahami pentingnya ini, terlihat dari investasi besar-besaran dalam teknologi mutakhir, kebijakan subsidi, serta kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan kunci.
Sebagaimana diuraikan dalam laporan Maritime Executive, dominasi Tiongkok di sektor ini diperoleh melalui inovasi teknologi, peningkatan kapasitas produksi, dan adopsi kebijakan yang mendukung efisiensi biaya. Misalnya, dukungan negara terhadap inisiatif seperti kapal-kapal dengan energi bersih memperkuat daya saing mereka di pasar internasional.
Di sisi lain, artikel Le Hu berjudul Examining ASEAN’s Effectiveness in Managing South China Sea Disputes menghubungkan ambisi Tiongkok ini dengan ketegangan geopolitik Laut Cina Selatan. Artikel yang diterbitkan secara online (daring) oleh Taylor & Francis tersebut menyatakan perihal penguasaan atas industri maritim dapat memperkuat posisi Tiongkok dalam sengketa wilayah dan meningkatkan ketergantungan negara-negara ASEAN terhadap infrastrukturnya. Ini menimbulkan tantangan bagi upaya regional untuk mempertahankan otonomi maritim.
Namun, beberapa skeptisisme muncul tentang efektivitas langkah Tiongkok untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan ketegangan geopolitik. Bagaimana ASEAN dapat merespons tekanan ini juga menjadi topik diskusi yang relevan.
Melihat perkembangan ini, pertanyaannya adalah apakah strategi Tiongkok ini benar-benar akan membawa stabilitas jangka panjang atau justru menciptakan ketergantungan ekonomi yang memperburuk ketidakseimbangan global. Dominasi Tiongkok mungkin akan memacu negara-negara lain untuk meningkatkan inovasi dan mencari alternatif kemitraan.