Kompas, Alat Navigasi Kapal yang Tetap Relevan di Era Digital
ShippingCargo—Kompas merupakan alat bantu navigasi yang menggunakan medan magnet bumi. Saat ini, kompas tetap menjadi andalan pelaut untuk menentukan arah mata angin dengan akurat, baik melalui teknologi analog maupun digital.
Keberadaan kompas di kapal laut menjadi alat bantu yang esensial bagi para pelaut dalam navigasi. Sebelum adanya kompas, pelaut mengandalkan posisi benda-benda langit seperti matahari dan bintang untuk menentukan arah. Kini, dengan kompas, arah mata angin dapat ditentukan lebih akurat. Kompas memanfaatkan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah utara, selatan, timur, dan barat.
Kompas terdiri dari dua jenis utama: kompas analog dan kompas digital. Kompas analog adalah jenis paling dasar yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan terbagi menjadi beberapa tipe seperti kompas lensa, kompas bidik, dan kompas orienteering. Sementara itu, kompas digital menggunakan digitalisasi dan/atau komputerisasi, dan termasuk GPS (Global Positioning System), kompas gyro,dan kompas astro.
Di kapal, kompas yang umum digunakan adalah kompas magnetik, kompas bidik atau prisma, dan kompas gyro. Kompas magentik adalah jenis kompas paling tua yangtetap andal dalam menentukan arah. Kompas bidik digunakan karena presisinya dalam memberikan pembacaan arah. Sedangkan Kompas gyro memberikan stabilitas arah bahkan saat kapal bergerak.
Menurut artikel "History of the Ship’s Compass" dari US Naval Institute, penggunaan kompas di kapal dimulai sejak abad ke-12 oleh pelaut China dan menyebar ke Eropa pada abad ke-14. Perkembangan kompas memungkinkan ekspedisi maritim besar seperti penemuan "dunia baru" oleh Christopher Columbus pada 1492.
Meski teknologi terus berkembang, kompas analog seperti Kompas magnetik tetap digunakan sebagai alat bantu navigasi cadangan karena tidak memerlukan listrik dan bisa berfungsi dalam berbagai kondisi cuaca. GPS dan kompas gyro kini banyak digunakan di kapal-kapal modern untuk navigasi yang lebih akurat dan efisien. (*)