ShippingCargo.co.id, Jakarta—Industri maritim adalah tulang punggung ekonomi global, dengan 90% perdagangan internasional bergantung pada transportasi laut. Namun, di era digital ini, industri ini juga menjadi sasaran empuk serangan siber. Dari navigasi satelit hingga komunikasi kapal-ke-darat, setiap sistem maritim kini terhubung ke internet—membuka lebih banyak celah bagi ancaman siber.

Untuk mengatasi tantangan ini, komunitas peretas (hacker) justru bisa menjadi solusi. Masuklah Maritime Hacking Village (MHV), yang akan debut di DEF CON 33 pada 7 hingga 10 Agustus mendatang di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, per Maritime Executive.

MHV hadir sebagai wadah bagi berbagai pemangku kepentingan untuk menganalisis dan mengatasi kerentanan siber di sektor maritim. Acara ini akan menghadirkan simulasi langsung peretasan sistem maritim—dari navigasi kapal hingga infrastruktur pelabuhan.

Beberapa kegiatan utama di MHV meliputi:

✅ Capture the Flag (CTF) Challenge – Simulasi serangan terhadap sistem navigasi maritim, komunikasi radio, hingga sistem pelabuhan.

✅ Sesi Pembelajaran dan Panel Diskusi – Membahas kebijakan keamanan siber, regulasi baru seperti aturan siber US Coast Guard, serta inovasi teknologi maritim.

✅ Demo Area – Peserta dapat menguji dan "meretas" berbagai sistem maritim secara langsung untuk memahami celah keamanannya. ✅ Policy Suite – Ruang khusus bagi pembuat kebijakan untuk membahas koordinasi regulasi dan standar keamanan maritim global.

Keamanan maritim adalah tanggung jawab bersama.Keamanan siber di sektor maritim bukan hanya tanggung jawab industri, tetapi juga komunitas peretas, regulator, dan inovator teknologi. MHV bertujuan untuk menyatukan mereka di satu tempat, guna menciptakan solusi keamanan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

MHV masih membuka kesempatan bagi sponsor, penyedia tantangan, operator maritim, dan pembicara untuk bergabung. Mari bersama-sama membangun pertahanan maritim yang lebih baik—karena keamanan lautan adalah keamanan kita semua.