Home > Shipping

Perang Tarif jadi Dampak Aliansi Kapal Kontainer Terbesar dalam Sejarah

Dalam jangka panjang, perubahan ini menciptakan dinamika baru yang menguntungkan pengguna jasa logistik.
Ilustrasi kapal kargo. Aliansi kapal kontainer terbaru dipastikan meramaikan Q1 2025. Sumber: Freepik
Ilustrasi kapal kargo. Aliansi kapal kontainer terbaru dipastikan meramaikan Q1 2025. Sumber: Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta-- Pergeseran aliansi kapal kontainer terbesar dalam sejarah tengah mengubah persaingan di pasar pengiriman global. Tiga aliansi besar kini berkembang menjadi empat kelompok operator utama. AP Moller-Maersk dan Hapag-Lloyd, misalnya, akan meluncurkan aliansi Gemini Cooperation pada Februari 2025. Sementara itu, HMM, Ocean Network Express (ONE), dan Yang Ming Marine Transport membentuk Premier Alliance. Ocean Alliance tetap diisi CMA CGM, Cosco Shipping Lines, OOCL, dan Evergreen, sedangkan MSC memilih beroperasi mandiri dengan dukungan kesepakatan slot sharing.

Persaingan semakin memanas dengan strategi diskon harga. MSC dan Maersk, misalnya, menawarkan tarif angkut di bawah rata-rata pasar untuk menarik pelanggan. Fokus utama mereka adalah merebut pangsa pasar di rute strategis seperti Asia-Eropa dan Transpasifik. Ocean Alliance tetap unggul dengan kapasitas 4,59 juta TEU yang akan melebihi 5 juta TEU setelah penambahan kapal baru. Di sisi lain, Gemini Cooperation menargetkan 3,7 juta TEU, menguasai 21% pasar Asia-Eropa dan 16% di Transpasifik.

Perbedaan pendekatan operasional turut menjadi pembeda. Per Trade Winds, Gemini Cooperation mengandalkan sistem hub and spoke yang mengombinasikan layanan feeder dan transshipment. MSC justru memprioritaskan koneksi langsung ke banyak pelabuhan untuk meminimalkan waktu transit. Adapun Ocean Alliance dan Premier Alliance fokus pada layanan langsung guna meningkatkan efisiensi.

Pergeseran ini berdampak signifikan pada pasar sewa kapal. Kebutuhan kapal tambahan untuk mengisi celah jadwal selama masa transisi diperkirakan meningkat. Operator juga berpotensi memanfaatkan sewa jangka pendek guna memastikan kelancaran operasi.

Tantangan terbesar terletak pada keandalan layanan. Gemini Cooperation masih harus membuktikan konsistensi jadwal, sementara pendekatan fleksibel MSC berisiko menyebabkan keterlambatan di rute jarak jauh akibat banyaknya persinggahan. Selain itu, Premier Alliance perlu mengoptimalkan program pembangunan kapal ONE dan kerja sama slot sharing dengan MSC untuk mencapai target 3 juta TEU.

Dalam jangka panjang, perubahan ini menciptakan dinamika baru yang menguntungkan pengguna jasa logistik. Peningkatan opsi layanan dan variasi strategi diperkirakan memengaruhi efisiensi armada global, sekaligus menetapkan standar kompetisi yang lebih ketat di industri pengiriman kontainer.

× Image