Pelabuhan Shanghai Cetak Sejarah, Bongkar 50 Juta TEU Dalam Setahun
ShippingCargo.co.id, Jakarta--Pelabuhan Shanghai kembali catat sejarah sebagai pelabuhan pertama di dunia yang menangani lebih dari 50 juta TEUs (twenty-foot equivalent units) dalam setahun. Pencapaian salah satu pelabuhan utama Tiongkok ini diraih pada 22 Desember 2024, saat kontainer ke-50 juta dibongkar di terminal otomatis Yangshan Tahap IV.
Sejak memulai transportasi kontainer pada tahun 1978, Pelabuhan Shanghai menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada tahun 1994, pelabuhan ini menangani 1 juta TEUs, meningkat menjadi 10 juta pada 2003, dan mencapai 40 juta pada 2017. Menurut Yang Yanbin, wakil manajer umum departemen produksi dan bisnis Shanghai International Port (Group) atau SIPG, peningkatan ini tidak hanya disebabkan oleh volume ekspor yang meningkat, tetapi juga oleh jumlah kontainer transfer internasional dan operasi ship-to-ship yang semakin banyak.
Diperkirakan, transfer ship-to-ship akan mencapai 60% dari total throughput pelabuhan pada tahun 2024. Keberhasilan Pelabuhan Shanghai didukung oleh penerapan teknologi canggih, seperti Terminal otomatis Yangshan Tahap IV, yang beroperasi sejak 2017, berperan penting dalam pertumbuhan pelabuhan ini dengan mengurangi tenaga kerja sebesar 70% dan meningkatkan efisiensi hingga 30%.
Sejak diluncurkan, terminal ini telah menangani lebih dari 35 juta TEUs. Menurut Maritime Executive, penerapan teknologi y perangkat lunak lokal telah meningkatkan efisiensi operasional dan mengakhiri monopoli asing dalam teknologi perangkat lunak pelabuhan, di mana teknologi tersebut juga diadopsi 14 terminal lain di seluruh dunia.
Pelabuhan Shanghai mengoperasikan hampir 350 rute pelayaran internasional, menghubungkan lebih dari 700 pelabuhan di 200 negara dan wilayah, menjadikannya sebagai penghubung vital dalam perdagangan global. Nilai impor dan ekspor harian barang yang ditangani oleh pelabuhan ini rata-rata mencapai 29,8 miliar yuan (sekitar $4 miliar).
Selain itu, pelabuhan ini berfokus pada keberlanjutan dengan bermitra dengan pelabuhan di Los Angeles dan Hamburg untuk mengembangkan koridor pelayaran hijau, serta menyelesaikan operasi pengisian bahan bakar metanol hijau ship-to-ship pertama pada April 2024. Terlebih tahun ini, Shanghai menempati peringkat ketiga dalam Indeks Pengembangan Pusat Pengiriman Internasional Xinhua-Baltic, setelah Singapura dan London.