Home > Kebijakan

Dampak Harbor Dredging dan Konstruksi terhadap Risiko Badai di Pelabuhan

Semakin dalam pelabuhan, semakin diperlukan penghalang badai.
Ilustrasi pelabuhan. Sumber:Freepik
Ilustrasi pelabuhan. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Kegiatan harbor dredging (pendalaman pelabuhan) dan konstruksi di wilayah estuari atau kuala telah meningkatkan risiko banjir rob akibat badai. Fenomena ini menjadi perhatian serius, mengingat perubahan pada ekosistem alami kuala, yang merupakan area cekungan di pesisir, dapat memperburuk dampak kenaikan permukaan laut dan ancaman badai di wilayah pesisir mengingat ekosistem tersebut merupakan tempat pertemuan air tawar dari muara sungai dan air laut.

Maritime Executive menulis bahwa seiring dengan berkembangnya kebutuhan pelabuhan modern, pendalaman saluran pelabuhan telah menjadi praktik umum. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pengerukan mendalam, seperti yang terjadi di pelabuhan besar termasuk Pelabuhan kota New York dan pelabuhan Biscayne Bay di Miami,Florida telah memperbesar rentang pasang surut dan memperparah risiko banjir karena kurangnya resistensi aliran air di saluran yang lebih dalam sehingga gelombang pasang dan badai kini dapat masuk lebih mudah ke daratan.

Di Miami, sebagai contoh, kanal pelabuhan yang diperlebar hingga 500 kaki dan diperdalam hingga 50 kaki telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam rentang pasang surut. Hal serupa terjadi di New York City, di mana proyek reklamasi dan pengerukan saluran berkontribusi pada peningkatan frekuensi banjir kecil di kawasan Queens selatan, terutama selama badai.

Solusi yang tengah dipertimbangkan meliputi pembangunan penghalang badai (storm surge barriers) seperti yang digunakan di London, Venice, dan Belanda. Namun, solusi ini memiliki keterbatasan, terutama dalam jangka panjang, mengingat kenaikan permukaan laut yang terus terjadi. Alternatif berbasis alam seperti pemulihan lahan basah juga populer, tetapi sering kali tidak efektif di wilayah perkotaan yang padat.

Penelitian ini menyerukan pendekatan baru yang lebih holistik, termasuk menghentikan pengerukan saluran yang tidak optimal dan mengembalikan wilayah industri yang rentan menjadi lahan basah alami. Dengan memadukan solusi ini bersama langkah perlindungan lainnya seperti tembok laut, risiko banjir dapat ditekan secara berkelanjutan. Langkah ini penting untuk melindungi kota-kota pesisir dari ancaman badai di masa depan.

× Image